RKKOLUBARA

Kabar duka datang dari keluarga besar Stanley Ho yang terkenal dengan julukan dewa judi modern Macau. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di usia 98 tahun tepatnya di rumah sakit Sanatorium, salah satu rumah sakit terbesar di Kota Hong Kong. 

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh puteri Stanley Ho, Pansy, saat ia tengah diwawancara oleh sejumlah awak media. Ia menyampaikan bahwa sang ayah meninggal dengan tenang seperti tidur pukul 1 siang waktu setempat. Sebagai perwakilan keluarga, Pansy wajib menginformasikan kabar duka ini ke publik. 

Dewa Judi Modern Macau Stanley Ho Tak Suka Judi

Stanley memang terkenal sebagai dewa judi modern Macau. Meski mendapatkan gelar ini, ia sebenarnya tidak menyukai judi. Ia hanya senang membangun bisnis perjudian. Impiannya terpenuhi pasca dibangunnya pusat bisnis judi termegah di Hong Kong. Kabarnya, bisnis perjudian milik Stanley Ho ini adalah bisnis judi terbesar; mengalahkan reputasi pusat perjudian Las Vegas. 

Semasa muda, Stanley Ho adalah pemuda tampan yang memiliki postur tubuh tinggi. Ia adalah anak keturunan Eropa-China. Beliau memiliki banyak anak, tepatnya 17 anak dari 4 istri yang berbeda. Kabarnya, keluarga besarnya kerap bertengkar karena persoalan warisan. 

Dewa judi modern Macau ini juga dikenal sebagai patriot karena dulu ia pernah berprofesi sebagai tentara. Ia juga dijuluki pengusaha patriot karena dia-lah yang berkontribusi besar dalam mengubah Kota Macau menjadi Macau yang sekarang. 

Ho dengan julukannya sebagai dewa judi modern Macau telah mengubah Macau yang dulunya kota semi-otonom menjadi kota judi yang sukses. Ia menjalankan monopoli bisnis judi hingga tahun 2002. Selama menjalankan bisnisnya ini, Stanley melakukan berbagai upaya untuk memasukan investor asing ke Kota Macau. 

Bisnis kasino milik Stanley juga dikenal sebagai pengusaha ulung karena ia berhasil mengambil alih keuntungan dari bisnis kasinonya (sekitar 80%). Dengan keuntungan yang sangat besar ini, ia kemudian membangun kerajaan bisnis judi. Tak heran jika saat ini Macau menjadi pusat kota judi kalahkan Las Vegas. 

Jika kalian pernah berkunjung ke Macau, mungkin kalian pernah menjumpai sebuah hotel megah yang difasilitasi dengan sebuah kasino mewah di dalamnya. Benar sekali. Hotel tersebut adalah SJM. Hotel plus kasino ini adalah ikon kerajaan bisnis milik si dewa judi modern Macau, Stanley Ho. 

Kiprah Stanley Ho di Dunia Bisnis

Ho juga tercatat sebagai pemegang saham di berbagai bisnis seperti bisnis kapal feri, bisnis helikopter, hotel, department store, track balapan kuda, dan bandara di Macau. Semua bisnis ini ia  punyai untuk mendukung bisnis utamanya, perjudian. 

Namun ada yang unik dari figur yang terkenal dengan sebutan dewa judi modern Macau ini. Meski ia dikenal sebagai bos besar pemilik bisnis perjudian di Macau, Stanley Ho sama sekali tidak menyukai judi. Ia mengaku menghindari aktivitas tersebut. 

Dalam sebuah wawancara, Stanley Ho mengatakan bahwa ia tidak senang berjudi karena ia tidak memiliki kesabaran untuk bermain judi. Ia juga tidak berharap mendapatkan uang dari permainan judi. 

Profil Stanley Ho

Stanley Ho lahir pada tanggal 21 November 1921. Dewa judi modern Macau ini lahir dari keluarga Hotung. Hotung adalah salah satu keluarga terpandang dan terkaya di Cina. Bisa dibilang, Hotung ini adalah keluarga yang paling berkuasa di Cina. 

Saat dirinya berusia 13 tahun, ayahnya meninggalkan keluarga karena pasar saham yang diurusinya hancur. Kondisi ini menyebabkan Stanley dan keluarga besarnya depresi. Saat dewasa, Stanley menjalankan masa kuliahnya di Universitas Hong Kong. Sayangnya kegiatan kuliahnya terpaksa ia hentikan akibat ada Perang Dunia II. 

Semasa perang, ia dipekerjakan sebagai petugas operator. Karena ia merasa tertekan, Stanley lalu kabur menuju ke Macau dengan menggunakan sebuah kapal. Ia memilih Macau karena Macau adalah area netral. Di sana, ia lalu bergabung dengan para pengungsi lainnya.

Dewa judi modern Macau ini bercerita di depan wartawan bahwa saat itu ia harus melepaskan seragamnya agar tidak diketahui oleh petugas di sekitar pelabuhan. Dengan antusias, ia juga menceritakan masa lalu ketika ia masih menjadi pengungsi di Macau. 

Setiap malam Stanley selalu menyelundupkan barang dan berdagang hingga ke Delta Sungai Mutiara. Hal ini ia lakukan demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya di Macau. Ia juga pernah menjadi korban perompak. Beruntung ia selamat. 

Tak lama kemudian, Stanley mulai membangun bisnis kasino kecil-kecilan di Macau. Dengan cara memonopoli bisnisnya ini, hanya dalam waktu singkat saja ia mampu mengembangkan bisnisnya menjadi bisnis kasino raksasa di Macau. 

Rupanya, selama 4 dekade, Stanley Ho merajai bisnis kasino di Macau dengan putera-puterinya. Dari awal berbisnis hingga tahun 2001, Stanley Ho dan keluarga menjadi satu-satunya pengelola kasino terbesar di Macau. Dengan modal hanya 10 dolar di saku, ia bertekad membangun bisnis di Kota Macau, kenang Stanley saat masih diwawancarai seorang wartawan. 

Baca juga: Daftar Dewa Judi Hits, Ada yang Jadi Incaran FBI hingga Jago Matematika

Judi di Indonesia berstatus ilegal. Tapi bukan karena sebab inilah dewa judi John Juanda, hijrah ke luar negeri untuk menyalurkan bakat sekaligus hobinya bermain judi poker. John Juanda adalah pria asal Indonesia, tepatnya Medan. 

John sendiri sebenarnya sudah lama tak tinggal di Indonesia. Ia hijrah ke Amerika untuk kuliah S1 dan S2. Selama menjadi mahasiswa, John rupanya memiliki ketertarikan dengan permainan poker. Suatu malam, untuk mengisi waktu luangnya, John iseng mengunjungi sebuah kasino dekat tempat tinggalnya. Sangat mengejutkan. Ia menang.

Nah, dari keisengan ini ia mulai tertarik dengan dunia poker. Di waktu luangnya, pemain poker Indonesia ini manfaatkan waktunya  untuk bermain poker sekaligus untuk mengasah bakatnya. Benar saja; bakat berjudinya semakin tajam.

Mini Biografi John Juanda, Dewa Judi Indonesia

Dewa judi John Juanda merupakan orang Medan berketurunan Tionghoa. Ia lahir di Kota Medan, Sumatera Utara pada tanggal 8 Juli 1971. Sejak remaja, John sudah menetap di Amerika Serikat, tepatnya di tahun 1990. Pendidikan S1-nya ia tempuh di Universitas Oklahoma State, sedang pendidikan S2-nya ia tempuh di Universitas Seattle. 

Selama menjalani perkuliahan S1, JJ mengambil jurusan Pendidikan Pemasaran dan Manajemen, sedang S2-nya, ia memilih jurusan Manajemen. Hanya saja ilmunya kurang terpakai karena ia memilih fokus bermain poker dan menjadi pemain poker profesional. 

Ada yang unik dari dewa judi John Juanda ini. JJ sama sekali enggan mengkonsumsi minuman beralkohol. Hal ini disebabkan oleh karena dia pernah memiliki pengalaman masa lalu yang sangat buruk dengan minuman beralkohol. 

Semasa kecil, JJ sering melihat ayahnya menenggak minuman beralkohol saat bermain judi. Akibatnya sang ayah selalu kalah. JJ rupanya tak ingin memiliki pengalaman yang sama dengan ayahnya. 

Prestasi John Juanda 

Tiga tahun setelah JJ, sapaan akrab dewa judi John Juanda, merampungkan studi S2-nya, ia lalu ikut serta dalam ajang kompetisi poker tingkat dunia, WSOP 1999. Ini adalah perdana JJ mengikuti ajang poker level dunia. Meski ia bukan jawara, JJ cukup puas dengan posisinya di urutan ke-9. Peringkat 9 ini memberinya hadiah uang sebesar 1.500 USD. 

Rasa percaya dirinya terus meningkat usai mengikuti WSOP. JJ lalu memutuskan untuk menjadi pemain poker profesional sekaligus bergabung dengan komunitas pemain poker profesional. Pria kelahiran tahun 1971 ini lalu berhasil menjuarai WSOP 2008 dengan total hadiah 19 miliar rupiah. Bayangkan, dalam waktu semalam saja, JJ berhasil membawa pulang uang belasan miliar rupiah. 

Sebelumnya, rupanya JJ juga pernah menjuarai kompetisi yang sama, yaitu WSOP 2002 dan 2003. Kesuksesan ini terus ia dapatkan dengan mengulang kemenangan yang sama di tahun 2011 dan 2014. Tentu saja dari lima kali kemenangan ajang WSOP ini, JJ meraup uang lebih dari 4 juta dolar atau setara dengan 56,612 miliar rupiah. 

Tak hanya itu, lima kali menyandang jawara WSOP ini menjadikan JJ sebagai pemain dengan status dewa judi Indonesia sekaligus masuk dalam 10 besar pemain dengan gelar pemenang terbanyak sepanjang masa. Luar biasa mengagumkan. 

Dewa judi John Juandajuga diklaim sebagai salah satu pemain poker profesional yang masuk dalam daftar Hall of Fame Poker tahun 2015. Ia masuk sebagai anggota ke-50 di komunitas ini. Pelantikannya dilakukan secara bersamaan dengan pemain poker profesional lainnya, yaitu Harman yang tak lain adalah anggota Hall of Fame Poker ke-49. 

Rencana Bangun Fasilitas Kesehatan Gratis

Dewa judi John Juanda sangat sadar bahwa segala kemenangan yang diperolehnya begitu mudah ia dapatkan berkat campur tangan Tuhan. Sebagai ungkapan syukurnya, ia memiliki rencana untuk mendonasikan sebagian besar hasil kemenangannya untuk membangun fasilitas kesehatan gratis. 

Niat mulia ini akan ia wujudkan nanti setelah ia pensiun sebagai pemain poker profesional. Ia nantinya akan mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya mereka yang membutuhkan fasilitas kesehatan. 

Meski menuai pro dan kontra soal status uang hasil judi yang diperoleh JJ, ia tampaknya tak peduli. Dewa judi John Juanda ini percaya bahwa Tuhan telah mengizinkannya untuk berbuat demikian. Buktinya, hingga kini ia masih kukuh dengan niat mulianya ini. 

Dari sudut pandang kita sebagai pembaca, apa yang telah diniatkan oleh JJ adalah sebuah ironi. Siapapun boleh menilai. Penulis pribadi memandang tindakan JJ ini adalah sebuah kebaikan yang tidak ada salahnya untuk dijadikan inspirasi. Tapi ingat, tindakan baiknya saja yang dijadikan inspirasi ya, bukan perbuatan judinya.

Kita bisa berbuat yang sama dengan JJ dengan menggunakan uang hasil jerih payah kita sendiri. Misal, uang gaji bulanan bisa kita sisihkan 2,5% saja untuk sedekah. Atau contoh yang sangat sederhana, kita tambahkan uang seribu rupiah saja secara rutin saat kita membeli surat kabar dari kakek yang menjajakan lembaran surat kabarnya di pinggiran lampu apil. 

Baca juga: Daftar Dewa Judi Hits, Ada yang Jadi Incaran FBI hingga Jago Matematika

Siapa yang tak kenal dengan dewa judi yang satu ini. Kali ini bukan dewa judi di dunia nyata, melainkan seorang dewa judi dalam film yang aksinya akan selalu diingat oleh kita generasi 90an. Benar sekali. Orang yang kita maksud adalah Chow Yun Fat. 

Seorang aktor senior yang kini berusia 65 tahun ini memang sangat memukau ketika memerankan dewa judi dalam film God of Gamblers. Setelah dihitung-hitung, ia rupanya telah membintangi ratusan judul film termasuk sekuel film God of Gamblers (1989). 

Kunjungan Si Dewa Judi dalam Film God of Gamblers ke Indonesia

Di tahun 2015 lalu, aktor pemeran dewa judi dalam film God of Gamblers ini pernah berkunjung ke Indonesia dalam rangka promosi sekaligus pemutaran film perdana yang dibintanginya dengan judul From Vegas to Macau 2. Film ini hanya bisa disaksikan di channel berbayar, Celestical Movies. 

Film From Vegas to Macau 2 ini menceritakan tentang seorang pria yang sangat pandai dalam bermain judi. Ia lalu mendapatkan tantangan untuk melawan para penjudi hebat dari seluruh dunia di Macau. Sebenarnya inti film ini kurang lebih sama, yaitu mempertontonkan kepiawaian si dewa judi dalam film yang diperankan dengan sangat apik oleh Chow Yun Fat. Yang membuat film ini jadi lebih menarik adalah kualitas akting Chow Yun Fat yang tak perlu diragukan lagi. 

Para fans dewa judi dalam film God of Gamblers mengaku sangat terkejut dengan tampilan fisik sang aktor idola. Menurut mereka, Chow Yun Fat masih terlihat segar dan awet muda meski usianya tak lagi muda. Tentu para fans penasaran apa rahasia tampilan bugar dan awet muda seorang Chow Yun fat.

Rahasia Fit Si Dewa Judi dalam Film God of Gamblers

Pada kesempatan tersebut, Chow Yun Fat membagikan rahasianya. Ia rupanya rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat terutama sayuran dan buah-buahan. Untuk menjaga kebugaran tubuhnya, ia juga rutin menjalankan latihan seperti kungfu dan bela diri. 

Tak hanya itu, aktor yang dulunya pernah berprofesi sebagai pelayan restoran ini juga masih memiliki semangat untuk meningkatkan kualitas diri. Ada cara jitu untuk tingkatkan kualitas diri. Chow Yun Fat begitu mengandalkan kedisiplinan, profesionalitas, kemampuan interpersonal, dan ketekunan dalam berakting. Dengan rahasia ini, ia merasa masih memiliki kesempatan untuk terus berkarir meski masa atau era keemasannya telah berlalu. 

Chow Yun Fat juga tidak pernah merasa lelah ketika mendapat tawaran untuk bermain film. Ia juga berbagi tips untuk tidak cepat merasa puas jika masih ada mimpi yang ingin dicapai. 

Chow Yun Fat, masih dalam acara promosi dan pemutaran film From Vegas to Macau 2 ini juga menyampaikan bahwa ketenaran yang ia miliki sampai sekarang ini ia dapatkan karena faktor keberuntungan. 

Pasca era 80an, industri perfilman di Hong Kong sempat mengalami masa sulit. Akan tetapi si dewa judi dalam film God of Gamblers ini selalu mendapat tawaran untuk bermain film di luar negeri. Ia pun tak mensia-siakan kesempatan tersebut. Setelah industri perfilman di Hong Kong telah membaik, ia memutuskan kembali; dan tawaran-tawaran main film masih terus berdatangan, termasuk film yang sedang dipromosikan ini. 

Intermezo 

Tahukah kalian, sebelum tenar seperti sekarang ini, Chow Yun Fat pernah membintangi sebuah serial romantis Hong Kong yang berjudul The (Shanghai) Bund di tahun 1970an. TV series ini sangat legendaris di masanya. Series ini menceritakan tentang kehidupan mafia narkoba di Shanghai di tahun 1930an. Yang membuat series ini menarik adalah adanya bumbu-bumbu cinta di dalam cerita film ini. 

Setelah sukses dengan serial televisi The (Shanghai) Bund, kemampuan akting Chow Yun Fat ini mendapat pujian dari seorang sutradara yang bernama Wong Jing. Si sutradara ini lalu mengajaknya untuk berperan di film yang akan digarapnya, God of Gamblers. Chow kemudian didapuk sebagai si dewa judi dalam film God of Gamblers ini.

Chow Yun Fat tak berakting sendirian. Ada 3 aktor hebat lainnya yang menjadi lawan mainnya dalam film tentang judi ini. Ketiga aktor ini tentu tidak asing bagi kita generasi 90an. Benar sekali. Ketiga aktor tersebut adalah Andy Lau, Stephen Chow, dan Ng Man-tat. 

Ketiganya juga dipertemukan kembali di sekuel film God of Gamblers selanjutnya, yaitu God of Gamblers II. Hanya saja di film sekuel ini, Chow Yun Fat tidak ikut berperan karena alur cerita dalam film ini menyebutkan bahwa si dewa judi dalam film God of Gamblers yang pertama sedang menjalankan tour ke berbagai negara. 

Meski tanpa kehadiran seorang Chow Yun Fat, film sekuel tentang judi ini tetap menampilkan adegan-adegan kocak. Bahkan bisa dibilang film sekuel yang kedua ini jauh lebih kocak berkat akting Stephen Chow dan Ng Man-tat. 

Baca juga: Daftar Dewa Judi Hits, Ada yang Jadi Incaran FBI hingga Jago Matematika

Jika ditanya siapa dewa judi terhebat sepanjang masa, jawabannya tentu Zeljko Ranogajec. Pria ini kerap dijuluki ‘The Joker’. Zeljko Ranogajec adalah penggila permainan blackjack dan olahraga pacuan kuda profesional. Ia adalah warga negara Australia. 

Zeljko Ranogajec pertama kali memiliki ketertarikan dengan permainan kartu blackjack adalah ketika ia mempelajari permainan kartu ini di sebuah kasino yang bernama Wrest Point. Pria ini rupanya memiliki bakat dalam bermain kartu blackjack. Bahkan ia sering sekali menang saat bermain kartu di kasino langganannya ini. 

Lebih mengejutkan lagi, Zeljko Ranogajec pernah meraup omset sebesar 1 miliar USD. Waw, luar biasa. Tak hanya itu, keberuntungan Zeljko Ranogajec juga datang ketika ia memenangkan jackpot Keno dengan nominal jackpot 7.5 juta USD di tahun 1994. Kemudian di tahun 2011, ia mendapat gelar kehormatan sebagai pemain blackjack profesional  di Blackjack Hall of Fame. 

‘The Joker’ Sekaligus Dewa Judi Terhebat Sepanjang Masa

Pasti di antara kalian sangat penasaran mengapa Zeljko Ranogajec, dewa judi terhebat sepanjang masa ini dijuluki ‘The Joker’. Berbeda dengan mereka para kriminal di dunia nyata yang mendapatkan julukan ‘Joker’, Zeljko Ranogajec ini mendapatkan julukan The Joker karena ia adalah pemain blackjack terbaik yang pernah ada.

Pria kelahiran 22 Mei 1961 ini memang sejak kecil gemar bermain kartu, khususnya blackjack. Ia pertama kali belajar memainkan blackjack saat ia asyik belajar tentang teknik menghitung kartu di kasino Wrest Point, Sandy Bay Road, Australia. Di tempat yang sama ia juga sempat berkenalan dengan seorang wanita, Shelley Wilson, yang kemudian menjadi istrinya. 

Saat itu Zeljko Ranogajec masih berstatus sebagai seorang mahasiswa jurusan Perdagangan & Hukum di University of Tasmania. Selama kuliah, ia begitu teliti soal keuangan, perpajakan, dan bahkan perbankan. 

Namun sayang, tak lama setelah sudah merasa nyaman di University of Tasmania, Zeljko Ranogajec lalu pindah ke New South Wales. Ia kemudian lakukan transfer studi ke University of New South Wales yang berlokasi di Sydney. Karena suatu hal, studinya tak diselesaikan. Kabarnya, salah satu sebab ia tak meneruskan studinya di kampus adalah karena Zeljko Ranogajec ingin fokus menjalankan profesi barunya, yaitu pemain blackjack. 

Dewa Judi Terhebat Sepanjang Masa dengan 3 Keahlian Judi Sekaligus

Tahukah kalian, biasanya seorang pemain judi hanya bisa menguasai satu macam permainan judi yang paling dikuasai. Namun tidak dengan Zeljko Ranogajec. Pria ini mampu menguasai 3 macam permainan judi, yaitu blackjack, pacuan kuda, dan jackpot Keno. Dengan kemampuannya yang luar biasa inilah ia kemudian dijuluki sebagai dewa judi terhebat sepanjang masa. 

Dari ketiga macam judi ini, blackjack yang paling banyak memberikan keuntungan. Di tahun 1994 saja, Zeljko Ranogajec pernah raup uang sebanyak 7.5 juta dolar Australia dari permainan jackpot Keno. Tentu saja ini adalah rekor fantastis yang pernah ada. 

Bahkan seorang pemain Jackblack profesional, Joe Pane, pernah menyanjung Zeljko Ranogajec dengan menyebut ia dewa judi terhebat sepanjang masa, khususnya untuk permainan blackjack. Pane mengatakan bahwa Zeljko Ranogajec adalah pemain blackjack yang paling inovatif dan produktif. hanya dengan modal ratusan dolar saja, Zeljko Ranogajec mampu mengubahnya menjadi jutaan dolar hanya dalam waktu singkat. 

Pujian Pane ini tentu bukan omong kosong belaka. Sebagai dewa judi terhebat sepanjang masa, Zeljko Ranogajec pernah ditolak oleh sejumlah kasino ternama. Sebut saja Jupiters Casino dan Wrest Point yang secara terang-terangan menolak kehadiran pria berdarah Kroasia ini. 

Demikian juga kasino-kasino di Amerika Serikat. Kini Zeljko Ranogajec hanya bisa menyalurkan hobinya bermain blackjack di kasino-kasino yang menerapkan aturan pembatasan keuntungan pada tiap pemainnya. 

Ranogajec dan Skill Judi Pacuan Kudanya

Akan tetapi sesungguhnya kepiawaian yang paling dominan dari si dewa judi terhebat sepanjang masa ini adalah pada judi pacuan kuda. Rupanya Zeljko Ranogajec memiliki sebuah sindikat judi yang terdiri dari beberapa anggota yang berperan sebagai ahli matematika, analis data, dan ahli komputer. Ada juga seorang pengamat olahraga pacuan kuda yang selalu memberinya update di setiap kompetisi pacuan kuda. 

Ketika ada penyelenggaraan pacuan kuda, Zeljko Ranogajec bersama sindikatnya ini mulai menganalisa tiap detail pertandingan. Hasil analisa ini kemudian menjadi acuan bagi Zeljko Ranogajec untuk memasang taruhan dalam jumlah besar. 

Analisa cerdas lainnya ia lakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain. Misalnya saja faktor peluang; apakah peluangnya besar atau tidak. Soal peluang, Ranogajec mengaitkannya dengan likuiditas yang tinggi kemudian ia kalkulasi dengan margin yang kecil. 

Strategi ini kemudian menimbulkan kesan bahwa ia telah melakukan kesepakatan dengan bandar. Padahal, faktanya tidak demikian. Cara ini yang kemudian menimbulkan protes dari para pemain lain. 

Pernah sebuah protes ditujukan untuk Ranogajec yang diduga menjalin kerjasama dengan perusahaan judi terbesar di Australia, TabCorb. Ada kabar yang menginformasikan bahwa Ranogajec telah ‘menyumbang’ 7 hingga 8 persen dari total taruhannya untuk perusahaan ini. Setelah diinvestigasi, dugaan ini tidak benar. 

Baca juga: Daftar Dewa Judi Hits, Ada yang Jadi Incaran FBI hingga Jago Matematika